Belum Ditahan, Pelaku Pencabulan Anak Yatim Diungsikan Hindari Aksi Massa

Belum Ditahan, Pelaku Pencabulan Anak Yatim Diungsikan Hindari Aksi Massa

CIREBON - Masyarakat sangat berharap banyak kepada kepolisian agar kasus pencabulan terhadap anak yatim di Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon ditangani dengan maksimal dan pelakunya ditangkap. Hal tersebut ditunjukkan dengan datangnya puluhan pemuda yang merupakan tetangga korban ke kantor desa setempat.

Mereka mempertanyakan kepada aparat desa setempat terkait pelaku yang dipulangkan lagi ke rumahnya. Mereka juga menuntut agar pelaku segera ditangkap oleh polisi.

\"Kamarin, Selasa (2/6) di kantor desa datang sejumlah pemuda dari blok rumah korban. Mereka mempertanyakan kenapa pelaku dipulangkan lagi,\" kata Musa yang merupakan kepala desa setempat.

Musa menerangkan, sudah memberikan pemahaman kepada para pemuda, proses penahanan harus melalui SOP, termasuk pemeriksaan rapid test. Pelaku setelah rapid test, hasilnya reaktif. Oleh karenanya, pelaku harus dikarantina di rumahnya sambil menunggu hasil dari tes swab.

Baca juga:

Pelaku Pencabulan Anak Yatim di Ciwaringin Reaktif Hasil Rapid Test

Pelaku Pencabulan Anak Yatim yang Reaktif Rapid Test Belum Ditahan, Begini Keterangan Polisi

Anak Yatim Dicabuli Tetangga, Polisi Tidak Menahan Pelaku dengan Alasan Corona

\"Saya juga masih menunggu hasil tas swab pelaku. Selain itu, kita juga nunggu hasil visum,  belum keluar. Jadi, sementara pelaku masi menjadi Orang Dalam Pengawasan (ODP). Saya juga memohon kepada pemuda untuk menjaga kodusivitas,\" ujarnya.

Musa juga mengungkapkan keinginannya, yakni pelaku agar ditangkap dan dipenjara. Namun, pihaknya sebagai warga negara Indonesia harus menurut sesuai dengan proses hukum yang berlaku. Oleh karena itu, pihaknya mempercayakan kasus tersebut ke kepolisian.

\"Intinya kita percayakan saja ke polisi yang menangani,\" katanya.

Meskipun demikian, Musa masih takut dengan potensi amukan masyarakat yang main hakim sendiri kepada pelaku. Sehingga untuk menghindari itu, berkoordinasi dengan bhabinkamtibmas dan langsung mengevakuasi pelaku ke orang tuanya.

\"Setelah dipulangkan, pelaku kita titipkan ke ibunya yang ada di Desa Winong, Kecamatan Gempol. Kalau di sini, kita hawatir masyarakat ngamuk,\" tandasnya.

Di tempat yang berbeda, Ketua KPAI Kabupaten Cirebon, Siti Nuryani menjelaskan, kondisi psikis korban benar-benar jatuh, yang mengakibatkan trauma mendalam. Kondisi itu diketahui sejak pertama kali ia bertemu dengan korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: